LANGKANYA TENAGA UNTUK MENGURUS JENAZAH DARI GENERASI MUDA

Noor Fajar Asa
 __________ 
Satu perbuatan yang mulia dan hampir dilupakan dari benak kita adalah mengurus jenazah. Memang kerap dianggap remeh, tapi ini *FARDHU KIFAYAH* , siapa sangka, tak sembarang orang bisa mengurus jenazah.harus punya kompetensi khusus.Apalagi mengurus jenazah wanita , jarang .Hampir hampir tidak ada generasi muda , tenaga untuk mengurus jenazah perempuan menjadi langka .Yang pernah kami temui semuanya berumur di atas 50 tahun jarang ada perempuan tenaga untuk mengurus jenazah yang berumur 25 tahun atau di bawahnya
Sebenarnya di Sekolah sekolah SMA Islam , Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren sudah melatih kompetensi tersebut kepada para siswa/i dan Santri santri watinya di sekolah islam , madrasah maupun Pondok Pesantren .Mengurus Jenazah salah satu pelajaran wajib dan di ujikan di berbagai tingkatan pada setiap Ujian Sekolah , Madrasah maupun di Pondok Yang terjadi hari ini adalah , tidak mudah mencari tenaga untuk mengurus jenazah terutama untuk perempuan dan tenaga mengurus jenazah yang benar benar berkompetensi memandikan sesuai syari'at.Apalagi sekarang ini ada kompetensi tambahan yaitu kompetensi pengurusan jenazah yang terkena wabah ( covid 19 ) , tambah semakin susah dan jarang . Jalan keluarnya adalah , setelah ujian praktek di sekolah maupun pondok , ada praktek langsung di lapangan , bekerja sama dengan Rumah sakit atau lembaga lembaga jasa pengurusan jenazah profesional .sangat perlu ada program singkat magang kamar mayat Rumah Sakit , jadi mereka punya pengalaman langsung mengurus jenazah .

Mari kita memotivasi secara terus menerus dan menanamkan semangat keberanian kepada para siswa/i , santri /santriwati , ketika mereka lulus nanti untuk dapat mengurus jenazah jika ada yang wafat minimal di keluarga atau lingkungan rumah masing masing , dengan begitu tidak perlu memanggil orang lain untuk mengurus jenazahnya .
MANAJEMEN JENAZAH INTERNASIONAL

Pada hari Bela Negara tgl 19 Desember 2019 lalu .Kami menghadiri acara Pelatihan singkat " Managemen Jenazah " . Acara yang di selenggarakan di Kantor Perwakilan PBB Indonesia ini , tak tanggung tanggung , narasumber utama langsung datang dari Jenewa .Miss Eva Ebrunishold sebagai utusan resmi Palang Merah Internasional . Teringat materi penyelenggaraan jenazah sebagai bagian yang di pelajari pada pelajaran agama di sekolah sekolah dan madrasah , yang hanya ujungnya saja yaitu fokus pada tatacara memandikan dan mensholatkan , tidak tuntas , tidak sampai tatacara menguburkan secara baik dan benar. Materi penyelenggaraan jenazah tersebut adalah masih bagian terkecil dari apa yang di namakan "Managemen Jenazah " secara utuh Sebagai masyarakat tanggap bencana , kiranya materi hari ini sangat bermanfaat bagi kami .Walaupun Managemen Jenazah kali ini di bahas fokus pada jenazah jenazah korban bencana , tapi setidaknya kami faham secara umum bagaimana Palang Merah Internasional telah mengeluarkan SOP nya dan SOP tersebut telah di sesuaikan juga dgn hukum hukum semua agama , adat istiadat dan budaya internasional dan tentunya juga Hukum Islam .Hal tersebut di sampaikan oleh Miss Eva Ebrunishold dengan menjelaskan bahwa pada divisi Palang Merah Internasional yang berkantor pusat di Jenewa ada divisi khusus hukum islam yang di isi oleh pakar pakar hukum islam dari Univ Al Azhar Cairo Yang terpenting bagi Ormas Ormas Islam , NGO Islam dan Relawan Kemanusiaan Muslim di sini , bagaimana dapat di berikan peran agar aktif berpartisipasi dalam hal Manajemen Jenazah , khususnya dalam penanganan mensholatkan massal korban bencana alam maupun penguburannya di Indonesia yang selama ini mungkin kurang di perhatikan , karena di serahkan kepada pihak yang kurang faham syari'at hingga banyak potensi dalam tahap ini prosesnya maupun tatacaranya tidak sesuai dengan pemahaman Islam.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi Cium Tangan di Sekolah Muhammadiyah

APAKAH SULIT MENG AUDIT DI MASJID DAN PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH ?