SELAMAT JALAN MUBALLIGH DEMOKRASI INDONESIA



Bagi kami sebagian aktivis Muda Islam, Andi Mappetahang  Fatwa mewarisi jiwa politisi dan aktivis Islam HOS Cokroaminoto, sosok yang Tauhidnya Murni, Tinggi ilmunya, apik siasat politiknya. Mirip pesan HOS Cokroaminoto,  sering kali beliau dalam seminar dan pengajian mengatakan dalam Forum tersebut  “Semurni-murninya Tauhid, Setinggi-tingginya Ilmu Pengetahuan, sepintar-pintarnya siasat”. sebagai Ketua Korps Mubaligh Muhammadiyah DKI Jakarta ( 1997 - 1999 ) kami beberapa kali mendengarkan ceramah ceramah beliau di Perguruan Muhammadiyah Rawamangun Jl balaipustaka  Jakarta  Timur di era itu . Ketika Rezim Orde baru berkuasa, Andi Mappetahang Fatwa adalah sosok yang paling berani melawan, bahkan dipenjarakan Pak Harto. Namun, dengan lapang dada ketika Pak Harto lengser, beliau adalah sosok yang dengan besar hati mendatangi Pak Harto, tidak ada dendam sama sekali. Beliau negarawan sejati.Ketika Teriakan Mahasiswa bergema saat Reformasi “ GANTUNG SOEHARTO “Andi Mappetahang Fatwa tidak mengikutinya tapi berkata LENGSERKAN PAK HARTO .Beliau pernah bercerita, bila jaman sekarang ini  ini ada orang yang pura-pura sakit karena takut disidang dan diperiksa karena kasus korupsi, jaman orde baru , beliau dipaksa ke pengadilan dengan berbagai tuduhan melawan orde baru, “Andi Mappetahang FAtwa adalah salah seorang anak asuh Amnesti Internasional di London yang banyak mempublikasikan kasus-kasus politiknya ke dunia internasional. Dua Anggota Kongres Amerika Serikat telah mendesak Presiden George Bush untuk memberikan perhatian khusus kepada dua tahanan politik Indonesia, yaitu HR Dharsono dan Andi Mappetahang Fatwa. Dokumen surat kedua anggota kongres tersebut diterima AM Fatwa dari mantan Kapolri yang juga aktivis Petisi 50, Jend. Pol. Hoegeng Iman Santoso. Ketika Dan Quayle, Wapres AS (1989-1993) berkunjung ke Indonesia pada bulan April 1989, tokoh pegiat HAM, HJC Princen dkk langsung menemuinya dan mengingatkan agar lebih memperhatikan nasib dua tahanan politik tersebut. Wapres Dan Quayle lalu memerintahkan Dubes AS di Jakarta untuk tindak lanjut bentuk perhatian tersebut. Kedutaan AS lantas mengutus Sekretaris Politiknya Mr. Julian Lebourgeois untuk mengunjungi keluarga Andi Mappetahang Fatwa di Kramat Pulo Gundul, di pinggir rel kereta dan di samping kali comberan yang hitam . Andi Mappetahang Fatwa lahir di Bone pada 12 Februari 1939 dari keluarga yang bersahaja, meskipun sebenarnya dia termasuk keturunan keluarga Kerajaan Bone. Ia menjadi ikon perlawanan dan sikap kritis terhadap rezim otoriter Orde Lama dan Orde Baru . Andi Mappetahang Fatwa pukul 06.25 WIB. Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI meninggal pada usia 78 tahun di Rumah Sakit MMC Jakarta Hari Kamis 14 Desember 2017 Selamat Jalan Ayahanda kami Muballigh Demokrasi untuk Indonesia .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi Cium Tangan di Sekolah Muhammadiyah

LANGKANYA TENAGA UNTUK MENGURUS JENAZAH DARI GENERASI MUDA

APAKAH SULIT MENG AUDIT DI MASJID DAN PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH ?