MOHON MAAF LAHIR BATIN

MOHON MAAF LAHIR BATIN


Noor Fajar Asa
___________

KH Arwani Faishal, anggota komisi Fatwa, MUI, mengatakan 'Minal aidin wal faizin' yang mengandung pengertian "semoga kita termasuk orang-orang yang kembali ke jalan yang benar atau ke jalan Allah dan termasuk orang yang beruntung atau berbahagia," bermula dari dakwah para pedagang Arab.

Kalimat itu di suatu kawasan Melayu seperti Indonesia, Malaysia , Brunei dan masyarakat muslim di singapura sangat populer , walaupun ini tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW , tapi itu ucapan selamat dan secara tekstual adalah doa

Kartu-kartu ucapan, termasuk yang elektronik, bagi Anda yang mengirim ataupun yang menerima tentu kata-kata Taqobbalallaah minnaa ya minkum , 'Minal Aidin Wal faizin' banyak ditemukan dan dilanjutkan dengan " Mohon maaf lahir dan batin "

Beberapa tahun lalu di moment hari raya , saya penasaran fenomena itu, sehingga tertarik untuk melakukan survey sederhana. Setiap ada jama'ah masjid yang mengucapkan minal ‘aaidiin wal faaiziin kepada saya, saya pun bertanya, “Itu apa maksudnya ?”. Mereka pun menjawab, ”Mohon maaf lahir batin, Pak!”.

Saya pun menyimpulkan bahwa selama ini ungkapan minal ‘aaidiin wal faaiziin dikira bermakna mohon maaf lahir batin. Bagi orang yang mengerti bahasa Arab, walaupun hanya sedikit, pasti akan mengatakan bahwa ini adalah " tidak tepat"

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya tentang mengucapkan selamat pada hari raya & beliau menjawab: “Adapun ucapan selamat pada hari raya ‘ied, sebagaimana ucapan sebagian mereka terhadap sebagian lainnya jika bertemu setelah sholat ‘ied yaitu: "Taqabbalallahu minna wa minkum" (semoga Allah menerima amal kami & kalian) atau " " "AhaalAllahu ‘alaika" (Mudah-mudahan Allah memberi balasan kebaikan kepadamu) & semisalnya.”

Untuk Ucapan Taqobbalallaahu minnaa waminkum dan Minal Aidin Wal faizin , karena itu adalah doa , maka memang kita di sunnahkan untuk saling mendoakan di hari raya

Untuk kalimat ucapam " Mohon maaf lahir batin ", saat Idul Fitri , untuk yang satu ini tidak ada satu dalil yang dapat di jadikan landasan
Namun, hukumnya ada yang mengatakan boleh saja karena tidak ada larangan. Ada yang mengatakan hal tersebut tidak perlu , karena kita mengamalkan syari'at yang ada dalil atau jelas ketentuannya saja.

Tidak perlu mengkhususkan perbuatan pada waktu dan sebab tertentu yang tidak terdapat dalil dalam syariat seperti mengkhususkannya meminta maaf atau maaf maafan pada waktu dan dalam rangka hari raya Idul Fithri
____________
Jakarta , 24 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi Cium Tangan di Sekolah Muhammadiyah

LANGKANYA TENAGA UNTUK MENGURUS JENAZAH DARI GENERASI MUDA

APAKAH SULIT MENG AUDIT DI MASJID DAN PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH ?