MARKETING FEE HEWAN QURBAN
MARKETING FEE HEWAN QURBAN
Noor Fajar Asa
Citizen Journalism
_________
Di Zaman Rasulullah SAW sampai generasi para sahabat dan tabi'in tidak ada panitia Qurban .Panitia Qurban yang di bentuk oleh komunitas , Masjid, musala maupun ormas , prinsip awalnya mereka adalah wakil sohibul qurban .Mereka dulu di angkat dari orang orang yang ikhlas , dengan niatan meng kurbankan waktu , tenaga dan pikirannya di hari nahr.
Di akhir zaman ini .Fitnah ketika jelang Perayaan Idul Qurban bagi pengurus Masjid atau Musholla yg mengkoordinir program patungan sapi qurban adalah *FEE HEWAN QURBAN*
Dalam melakukan pemasaran kita bisa minta bantuan relasi kita untuk meningkatkan penjualan produk atau barang kita. Karena telah membantu, maka kita biasanya memberikan *MARKETING FEE* dalam jumlah persen tertentu sesuai pendapatan yang kita terima.
Tidak dapat di pungkiri fee yang di dapat dari ucapan terima kasih pedagang per hari ini adalah minimal Rp 500 rb untuk 1 sapi dan Rp 150 rb - 200 rb untuk kambing atau domba
Sering kali , dana Fee ini atau cash back dari penjual kepada oknum oknum panitia tidak pernah muncul di laporan kegiatan dan keuangan pasca selesainya sebuah program .
Di siai lain di ambil jalan tengah sebagai mungkin jalan keluar ( solusi ) , ketika FEE itu di terima ,di masukan ke dalam uang operasional untuk konsumsi pada acara hari H , panitia menyediakan sekedar minum teh dan kopi serta serta makan siang berupa nasi , sayur asem ,tahu tempe goreng , telor dadar , sambal serta kerupuk warung .
Namun tak jarang fee ini , menjadi potensi konflik antar panitia dalam rangka menentukan membeli sapi ke pihak mana
Jika konflik ini terjadi , wajar saja ada yang berpendapat
Jakarta , 22 Mei 2025
Komentar
Posting Komentar