MEMPERTAHANKAN BAHASA ARAB SEBAGAI IDENTITAS KAUM MUSLIMIN
Citizen Journalism
Ahad 18 Maret 2018 .Korps Muballigh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Timur bersilaturahmi ke Ponpes Al Mizan Muhammadiyah Lamongan Jawa Timur Terima ksh sdh melestarikan bahasa arab kepada sahabat sahabat kami di pondok pesantren .Sebuah kenyataan bahwa bahasa Inggris selalu disosialisasikan lebih gencar termasuk di sekolah sekolah islam sehingga para generasi berikutnya dapat lebih mudah memahami dan berinteraksi dengan bahasa internasional itu. Namun demikian, dalam waktu bersamaan, disadari atau tidak eksistensi bahasa Arab juga di duga berpotensi ikut dikesampingkan.
Para pengarang buku-buku Islam dan penerbit profesional lebih tertarik dengan bahasa Inggeis daripada tulisan Arab Pegon. Bahkan, dunia pesantren pun kini juga telah cukup banyak yang terlepas dari akar tradisi penulisan dan pembelajaran dengan memakai aksara Arab Pegon.
Selanjutnya .Selasa 13 November 2018 , kami bersilaturahmi ke Rizq Islamic School di Provinsi Kajang ,Negeri Selangor , Malaysia . Kira kira 45 menit dari Ibukota Kuala Lumpur .
Kami melihat secara langsung murid murid sekolah dasar di ajarkan arab jawi secara formal di sekolah .
Ke esokan harinya , kami mampir bersilaturahmi ke Sekolah Menengah Kebangsaan Jalan Tiga , daerah banjar baru , masih di negri selangor .Kebetulan sedang ada ujian UMPTN di Malaysia , dan mata pelajaran yg di ujikan adalah Bahasa Arab.
Abjad Jawi (Arab: جاوي Jawi) (atau Yawi daerah Patani , Gundhil di daerah Jawa disamping Pegon, Jawoë di daerah Aceh) adalah abjad Arab yang diubah untuk menuliskan Bahasa Melayu. Abjad ini digunakan sebagai salah satu dari tulisan resmi di Brunei, dan juga di Malaysia,Indonesia, Patani dan Singapura untuk keperluan religius dan pendidikan.
Pada Jaman Kejayaan kerajaan kerajaan Islam se Nusantara , abjad Jawi memainkan peranan penting dalam masyarakat. Abjad ini digunakan sebagai media perantara dalam semua urusan tata usaha, adat istiadat, dan perdagangan. Sebagai contoh, huruf ini digunakan juga dalam perjanjian-perjanjian penting antara pihak raja Melayu dengan pihak Portugis, Belanda, atau Inggris , termasuk Masyarakat Islam dan Raja raja Islam di Indonesia .
Namun saat ini Arab jawi hanya tinggal di pelajari di sebagian kecil pesantren pesantren tradisional di Indonesia .
Arab jawi di Malaysia di pelajari secara resmi masuk dalam mata pelajaran di sekolah dan di Ujian kan oleh Pemerintah Malaysia
Lalu bagaimana untuk sekolah sekolah islam di indonesia termasuk di sekolah sekolah Muhammadiyah ..?
Jawabannya , bisa kita bertanya pada diri kita masing masing.
Komentar
Posting Komentar