MASIH RELEVANKAH MAULID NABI SAW KITA RAYAKAN ?
Noor Fajar Asa
CItizen Journalis
________________
Mengevaluasi kebiasaan atau adat istiadat yang tidak berdampak positif adalah hal yang lumrah dan merupakan bagian penting dari kemajuan dan kecerdasan berpikir. Proses ini mendorong daya intelektual individu atau komunitas untuk mengidentifikasi perilaku , ritual atau perilaku yg di jalani selama ini apakah produktif atau terukur output keberhasilannya , proses ini juga dalam rangka memahaminya secara mendalam, dan kemudian mengambil langkah untuk mengubahnya ke arah lebih baik .
Di mulai dari Bupati Pati yang di duga perkataannya menyakiti rakyatnya , lalu di demo besar besaran , kemudian ada wakil rakyat di senayan yang juga melakukan yang sama , juga ada wakil rakyat yg berjoget gembira yg terekam publik di tengah tengah masyarakat yang sedang kesulitan si sana sini .Adapun sebagian masyarakat yang emosional juga melakukan hal hal yang seharusnya tidak di lakukan seperti pembakaran fasilitas umum , pembakaran kantor polisi , penjarahan sampai aparat penegak hukum yang di anggap terlalu kasar menghadapi secara brutal dalam menangani masyarakat yg emosional lalu menyebabkan korban jiwa. Ini menjadi bahan muhasabah bagi kita semua .
Semua pihak yang terlibat dalam kesemwrawutan ini , sebagian besar adalah muslim , sangat mungkin mereka semua , dalam hidupnya menghadiri berkali-kali bahkan puluhan kali acara peringatan maulid Nabi SAW.Tapi perilaku Nabi SAW, akhlak Nabi SAW tak kunjung tercerminkan dari tingkah laku pada diri mereka .
Cinta kepada Nabi SAW itu secara konkret adalah membaca sejarah dan ajaran Nabi SAW , memahaminya , lalu me implementasikan dalam kehidupan sehari hari sebagai muslim .
Bulan Rabiul Awal ini adalah bulan sangat istimewa .Bulan lahirnya Baginda Nabi Muhammad SAW.Namun di bulan ini juga , kita harus jujur meng evaluasi diri , apakah ritual ritual perayaan kelahiran Nabi SAW tersebut ada dampak positif yang terukur , ataukah ritual ritual atau kebiasaan merayakan hari lahir Nabi SAW , hanya formalitas belaka , melanjutkan saja warisan yang selama ini berjalan .Apalagi jika perayaan ini di masukkan dalam kategori tidak afdol jika tidak di laksanakan .Maka sebagian orang akan berusaha meluangkan waktu , mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi terselenggaranya acara.
Mungkin sudah waktunya mengevaluasi , Ritual ritual merayakan hari lahir Nabi SAW yang memang tidak berdampak secara nyata dalam masyarakat kini dan memang hal hal perayaan hari itu tidak ada perintah dan tidak juga di kerjakan oleh para sahabat setelah Nabi SAW wafat .
Cinta Nabi SAW itu tidak di batasi oleh bulan .Cinta Nabi SAW itu setiap waktu .Cinta Nabi SAW itu menjalankan apa apa yang di contohkan oleh Nabi SAW .Kita adakan Maulid Nabi SAW dengan mengamalkan hadits hadit Nabi SAW sesuai kemampuan kita setiap hari .Kita rayakan maulia Nabi SAW dengan membaca dan berusaha memahami kisah kisah sejarah Nabi SAW di setiap waktu , bukan ritual setahun sekali .
Fastabiqul Khoiroot
Komentar
Posting Komentar